Klinik Utama Sentosa, Jakarta - Sebagian besar wanita bisa mengalami masalah ginekologi seperti kista bartholin, keluhannya di kelenjar bartholin yang terletak pada area pintu masuk organ reproduksi wanita.

>> Klik untuk Tanya Dokter Gratis <<

Meskipun kista bartholin umumnya bersifat jinak, memahami penyebabnya memiliki nilai penting dalam penanganan dan pencegahan kondisi ini. Artikel ini akan memberikan tinjauan mendalam terhadap proses yang menyebabkan  terjadinya kista bartholin pada wanita.

 

Penyebab Terjadinya Kista Bartholin

 

Sepasang kelenjar bartholin berfungsi menghasilkan lendir yang membantu pelumasan area genital wanita. Kelenjar ini terletak di sekitar pintu masuk lubang kewanitaan atau sisi labia mayora. Kelenjar ini memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan reproduksi wanita.

 

 

 

Karena kelenjar ini memiliki saluran yang menghubungkannya dengan vagina, yang juga dapat menjadi tempat terjadinya kista Bartholin.

Penyebab kista bartholin terbentuk ketika saluran kelenjar terhalangi, mengakibatkan penumpukan cairan dan pembentukan lesi. Proses terjadinya kista bartholin melibatkan beberapa tahap.

 

Pertama - pembentukan lesi pada kelenjar bartholin

Proses di mulai dengan adanya faktor yang mengganggu aliran lendir dari kelenjar ke saluran bartholin. Hal ini bisa terjadi akibat penyumbatan lendir yang mengental, benda asing, jaringan parut, atau infeksi sebelumnya. Ketika aliran lendir terhambat, tekanan dalam kelenjar meningkat, akhirnya terbentuk lesi berupa penumpukan lendir di dalam kelenjar bartholin.

 

Kedua - pembentukan kista

Setelah tahap awal lesi terbentuk selanjutnya berkembang menjadi pembentukan kista. Kista adalah struktur berisi cairan yang tertutup oleh lapisan jaringan. Pada kista Bartholin, lesi berisi lendir yang terperangkap di dalam kelenjar. Proses ini bisa berlangsung secara perlahan dan tidak menimbulkan gejala signifikan pada awalnya.

 

Faktor Risiko yang Menyebabkan Kista Bartholin

 

Beberapa faktor risiko yang di ketahui dapat mempengaruhi dan menyebabkan perkembangan kista bartholin pada wanita di antaranya adalah:

1. Faktor hormonal. Seperti fluktuasi hormon, terutama estrogen dapat memengaruhi fungsi normal kelenjar Bartholin dan meningkatkan risiko terjadinya kista.

2. Infeksi. Juga menjadi faktor risiko paling sering. Ini bisa terjadi akibat infeksi jenis-jenis bakteri seperti Neisseria gonorrhoeae, Chlamydia trachomatis, dan Escherichia coli yang menginfeksi kelenjar bartholin dan menyebabkan peradangan hingga menyebabkan pembentukan kista.

3. Obstruksi saluran bartholin. Menyebabkan kista terbentuk karena ada sumbatan lendir, benda asing, kelainan kongenital, atau jaringan parut akibat trauma maupun infeksi.

4. Faktor lingkungan. Seperti kebiasaan seksual, kebersihan pribadi, dan paparan bahan kimia tertentu, juga dapat berkontribusi pada perkembangan kista bartholin seseorang.

 

Kondisi Fatal Akibat Kista Bartholin

Ketika kista tumbuh lebih besar atau infeksinya bertambah parah maka beberapa gejala dapat muncul. Termasuk nyeri hebat atau rasa tidak nyaman saat duduk bahkan berhubungan seksual. Pembengkakan pada area sekitar pembukaan labia, dan rasa sakit saat berjalan atau beraktivitas fisik.

 

Komplikasi yang dapat terjadi termasuk abses (pembengkakan yang terisi nanah), perdarahan, atau infeksi yang menyebar ke jaringan sekitarnya. Dengan memahami tahap yang terlibat serta faktor apa saja yang mempengaruhinya penyebab keluhan tersebut terjadi. Artinya dokter dapat melakukan diagnosis yang tepat dan merencanakan penanganan yang sesuai untuk pasien.

 

>> Konsultasi Dokter Online Klik Disini <<

 

Pastikan Anda berkonsultasi dengan profesional medis jika memiliki kekhawatiran untuk diagnosis dan pengambilan tindakan efektifnya sesegera mungkin. Tersedia layanan konsultasi online dokter gratis di Klinik Utama Sentosa dengan akses 24 jam.

 

Informasi medis hingga umum dari staff dan profesional dokter kami dapat membantu Anda untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang kesehatan organ reproduksi. Karena kami adalah penyedia layanan kesehatan spesialis kulit kelamin di Jakarta Utara.

DISCLAIMER : hasil dapat berbeda tergantung dari masing-masing individu