Scabies kemaluan adalah infeksi parasit kulit yang disebabkan oleh kutu Sarcoptes scabiei varietas hominis. Infeksi ini juga dikenal sebagai kutu kemaluan atau kutu pubis.

Kutu-kutu ini hidup di kulit manusia dan dapat menyebar melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi atau melalui kontak dengan barang-barang yang terkontaminasi.
Scabies kemaluan biasanya menyerang daerah genital dan sekitarnya, termasuk kulit di sekitar penis, skrotum, vulva, dan anus. Gejalanya dapat mencakup gatal yang hebat di area tersebut, terutama pada malam hari. Kulit yang terinfeksi juga dapat tampak merah atau teriritasi.
Kutu pubis dapat menempel pada rambut kemaluan, atau di bagian lain tubuh yang berbulu, seperti rambut di ketiak, dada, perut, paha, atau wajah. Mereka menggunakan darah manusia sebagai sumber makanan.

untuk mempelajari lebih lanjut, silakan klik di sini

Penyebab Scabies Kemaluan

Kutu kemaluan disebabkan oleh infeksi kutu pubis atau Pthirus pubis. Infeksi ini terjadi ketika kutu pubis menginfeksi rambut kemaluan, serta rambut di area genital dan rektal. Berikut adalah beberapa cara penularan kutu kemaluan:
 

1.Kontak Seksual

Kontak seksual dengan seseorang yang terinfeksi kutu pubis adalah penyebab utama penularan kutu kemaluan. Kutu ini dapat menyebar dari satu orang ke orang lain melalui kontak fisik selama aktivitas seksual, termasuk hubungan seksual vaginal, dubur, atau mulut.
 

2.Kontak Non-Seksual

Selain melalui kontak seksual, kutu pubis juga dapat menular melalui kontak non-seksual, seperti berbagi pakaian, handuk, atau seprai dengan seseorang yang terinfeksi. Meskipun penularan non-seksual lebih jarang terjadi, tetapi dapat terjadi dalam beberapa kasus.
 

Gejala Scabies Kemaluan

Gejala kutu kemaluan atau kutu pubis dapat mencakup:
 

1.Gatal yang intens

Gatal pada area genital, skrotum, vulva, atau anus adalah gejala paling umum dari infeksi kutu pubis. Gatal biasanya terjadi akibat reaksi alergi terhadap gigitan kutu dan bisa sangat mengganggu.
 

2.Kulit merah atau iritasi

Kulit di area yang terinfeksi mungkin menjadi merah, teriritasi, atau mengalami peradangan akibat aktivitas kutu.
 

3.Papula atau koreng

Munculnya papula kecil berwarna merah atau biru muda pada kulit yang terinfeksi. Papula ini dapat menjadi koreng atau mengalami perubahan selama proses penyembuhan.
 

4.Cairan atau darah

Beberapa orang mungkin mengalami pendarahan ringan atau keluarnya cairan dari kulit yang terinfeksi.
 

5.Adanya kutu atau telur

Anda mungkin dapat melihat kutu berukuran kecil berwarna coklat atau telur kutu (nits) yang tampak seperti butiran putih atau kuning di rambut kemaluan, rambut di area genital, atau rambut di bagian tubuh yang berbulu.
 
Penting untuk diingat bahwa tidak semua orang yang terinfeksi kutu kemaluan akan mengalami gejala yang sama. Beberapa orang mungkin tidak merasakan gatal atau gejala yang nyata, tetapi masih bisa menjadi pembawa infeksi dan menularkannya kepada orang lain melalui kontak fisik.
 
Jika Anda mencurigai atau mengalami gejala kutu kemaluan, segera konsultasikan dengan dokter atau tenaga medis yang berpengalaman untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan pengobatan yang sesuai.
 
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin akan memeriksa kulit untuk memastikan diagnosis dan memberikan pengobatan yang sesuai untuk mengatasi infeksi.

Konsultasi Gratis secara Online 24 Jam

Carilah referensi klinik untuk penyakit kelamin atau penyakit menular seksual terdekat. Dengan biaya terjangkau serta
gratis layanan konsultasi secara online melalui Live Chat WA.

Klinik Spesialis Penyakit Kelamin ini memiliki dokter spesialis kulit kelamin serta staf medis yang berstandar internasional.

Pelayanan yang Kami berikan ramah dan memuaskan, sehingga pasien yang menjalani pengobatan pada klinik kami, serta alat medis yang canggih dan modern.
 Bila memiliki penyakit menular seksual atau penyakit kelamin yang mengganggu, segeralah hubungi Klinik Utama Sentosa pada nomor yang tertera diatas.

DISCLAIMER : hasil dapat berbeda tergantung dari masing-masing individu